NGURI-URI BUDAYA, SMP NEGERI 1 PONOROGO KEMBALI GELAR SBBJ
PONOROGO (SMPN 1) – Menuju pertengahan semester, peserta didik SMPN 1 Ponorogo melaksanakan uji kompetensi dan ujian praktik yang bertajuk SBBJ atau Seni Budaya dan Bahasa Jawa selama empat hari (27-28 dan 1-2/3/2023). Kegiatan SBBJ merupakan sebuah upaya yang terus digulirkan oleh SMPN 1 Ponorogo untuk melestarikan kesenian dan budaya Jawa.
Seluruh peserta didik mulai dari kelas VII, VIII, dan IX turut andil dalam meriahnya acara tersebut. Bagi kelas VII dan VIII, kegiatan ini disebut sebagai Uji Kompetensi dalam praktik pembelajaran Seni Budaya dan Bahasa Jawa. Sedangkan kelas IX, digunakan untuk pemenuhan Ujian Praktik Seni Budaya dan Bahasa Jawa.
Pagelaran budaya ini menyajikan kebolehan peserta didik dalam bidang drama, pacelathon, tari, hingga kreativitas dalam merias dan properti. Segala yang dikenakan, dipakai, dan ditampilkan oleh peserta didik merupakan sajian dari mereka sendiri.
SBBJ merupakan gelaran rutin setiap tahun yang diikuti oleh seluruh peserta didik SMPN 1 Ponorogo. Namun pagelaran budaya ini sempat berhenti pada tahun ajaran 2020/2021 karena maraknya Pandemi Covid-19. Setelah vakum selama satu tahun, SBBJ kembali menunjukkan eksistensinya. Peserta didik berlatih secara intensif menjelang tanggal yang dijadwalkan. Mereka sangat antusias dalam penyelenggaraan pagelaran budaya ini.
Kepala SMPN 1 Ponorogo, Drs. H. Imam Mujahid, M.A, dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dapat dijadikan sebagai wadah dalam menghaluskan budi, melestarikan budaya, dan membentuk karakter dalam berekspresi lewat Seni Budaya dan Bahasa Jawa.
Tiap kelas menyuguhkan sebuah cerita pacelathon (kisah sehari-hari), legenda, atau cerita rakyat yang diintegrasikan dalam sebuah drama apik karya peserta didik sendiri. Pembagian lakon dan alur cerita yang tidak biasa menggugah emosi penonton serta wali murid yang hadir.
Pagelaran budaya sukses ditampilkan dengan memukau oleh peserta didik dengan maksimal. Melibatkan peserta didik dalam pagelaran budaya ini merupakan sebuah komitmen yang menjadi kunci pelestarian kebudayaan kita. Dengan ikut andilnya dalam pagelaran ini, peserta didik sebagai generasi penerus bangsa dapat berkesinambungan dalam melestarikan budaya.